FKM FLOBAMORA Pecahkan Rekor MURI, Tarian Ja’I Massal,
FKM FLOBAMORA Pecahkan Rekor MURI, Tarian Ja’I Massal,
Laporan
: Martinus Laba Uung
FLOBAMORA Sebuah Ajakan
Penghargaan Rekor MURI |
Tujuan
dari event ini adalah untuk merajut solidaritas yang kuat diantara Keluarga
Besar Masyarakat Flobamora di diaspora NTT Se-Jabodetabek, mengangkat dan
mempromosikan kekayaan budaya NTT yang terekspresi dalam keaneragaman tarian,
nyanyian, seni tenun, kuliner khas NTT serta berbagai potensi daerah NTT
lainnya; Selain itu juga melalui event ini secara langusng mendukung
program sosialisasi kegiatan “Sail
Komodo” 2013;
Tidak
kurang dari 10 ribu orang NTT yang mengitari kota-kota se-Jabodetabek, bahkan
dari Bandung, dan Banten memenuhi semua sisi dan sudut PRJ. Kehadiran keluarga
besar NTT tersebut terbingkai dalam pakaian dan assesoris khas daerah masing-masing,
sehingga menjadikan Arena PRJ. Berubah menjadi suasana penuh sukacita yang
telah pula disatukan dalam ekspresi budaya daerah masing-masing dalam berbagai
bentuk. Masing-masing daerah mengenakan kostum dan assesoris daerah, membawa
makanan khas untuk dinikmati bersama, membawakan tari dan lagu di atas panggung
kehormatan, membawa hasil kerajinan tangan, tenunan dan lain sebagainya. Suasana
berbagi cerita tentang perkembangan kampung halaman masing-masing untuk
membangkitkan rasa rindu terhadap kampung halaman FLOBAMORA.
Sebagaimana
halnya dengan banyak daerah lainnya di luar Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT)
juga tetap merupakan wilayah periferi dalam peta ekonomi dan politik Indonesia.
Sebagai daerah minus sumber daya alam (mineral), NTT tidak menarik secara
ekonomi dan terlalu biasa secara politis. Orang (tidak terkecuali pemerintah
pusat) memperhatikan NTT hanya kalau ada bencana alam atau bencana kemanusiaan
lain yang terjadi di daerah ini. Padahal wilayah NTT, yang juga dikenal dengan
sebutan budaya FLOBAMORA (sebutan yang merujuk pada keempat pulau besar di NTT,
yakni: Flores, Sumba, Timor dan Alor), menyimpan sejuta pesona alam dan budaya
yang sangat eksotik. Perlu anda dan saya ketahui bahwa Propinsi Nusa Tenggara
Tmur yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, tercatat sebagai provinsi
dengan pulau terbanyak di dunia yaitu 566 pulau yang
berjajar antara 80-120 derajat LS dan 1180-1250 Bujur Timur. Di antaranya
adalah Flores, Sumba, Timor dan Alor. Karenanya NTT sering disebut sebagai Flobamora
(singkatan dari Flores, Sumba, Timor dan Alor).
Kazanah
budaya yang masih ‘terpendam’ itu sebagian kecilnya telah disajikan dalam arena
PRJ disaksikan tamu dan berbagai pengunjung yang datang. Hadir pula tamu kehormatan
Gubernur DKI Jakarta Jokowi didampingi Gubernur dan Wagub NTT. Kehadiran Jokowi
memenuhi harapan warga NTT yang menginginkan agar Jakarta menjadi etalase
promosi wisata budaya NTT ke mancanegara.
Rekor MURI
Tarian Ja'i, Arena Jiexpo Kemayoran Jakarta Pusat. |
Tari Ja’i merupakan salah satu
tarian tradisional masyarakat suku Ngada yang sering ditampilkan dalam ritus
Sa'o Ngaza. Tarian ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan
masyarakat. Tari Ja’i ini biasanya dilakukan secara masal oleh masyarakat suku
Ngada, semakin banyak yang mengikuti tarian tersebut maka akan semakin hikmat.
Bagi masyarakat Ngada, selain sebagai ungkapan rasa syukur, Tari Ja’i juga
memiliki nilai-nilai kehidupan masyarakat yang sangat penting didalamnya.
Konon, tarian massal ini asal-usulnya dari India yang pada abad
pertengahan dibawa para eksodus India ke Flores, NTT. Tak heran kalau Ja’i
khas Bajawa ini mirip dan sebangun dengan satu jenis tarian populer di India
bernama Ja’i Ho. Tarian Ja’i dilakukan untuk merayakan suka-cita,
kemuliaan jiwa, dan kemerdekaan ruh. Ja’i di depan rumah (kisa nata)
yang dijadikan tempat pemujaan sakral (Djawamaku, 2000).
Kemiripannya terletak pada kharakter dasar tarian itu sendiri, yakni
sebagai tarian massal atau tarian komunal (bukan aksi individu). Semakin banyak
orang yang ikut menari (Ja’i), semakin nikmat dan indah Ja’i
itu ditonton. Karena itu tarian ini hanya cocok bagi masyarakat komunal (lawan
dari masyarakat individual) yang menjadi ciri khas masyarakat NTT kebanyakan.
Sisi lainnya adalah keajegan ragam gerakannya. Sedikit
ragamnya namun dilakukan berulang-kali mengikuti irama lagunya yang khas atau
gong-gendang yang mengiringinya. Simple ragamnya namun kaya energinya.
Dilakukan penuh rasa, sepenuh jiwa, sembari merengkuh dan melepaskan energi.
Tarian daerah khas Bajawa dari Pulau Flores ini sudah sangat populer di
kalangan masyarakat NTT diaspora, baik di dalam maupun di luar negeri. Sekitar
sepuluh ribu orang seakan terhipnotis
larut dalam keseragaman gerakan JA’I penuh energi asal kabupaten Ngada
ini.
Barangkali
inilah salah satu pertimbangan MURI mengapa Ja’i dipilih masuk rekor.
Tidak saja karena jumlah massa terbanyak, tetapi juga suasana sukacita yang
dihasilkan dari energi ja’i, serta penyebaran tarian ini begitu cepat
sampai hingga ke berbagai pelosok negeri.
Acara
Puncak yang meriah ini ditutupi dengan tarian Ja’i bersama dan menyanyikan
secara bersama-sama lagu sayonara, sampai bertemu dilain kesempatan
Anda baru saja membaca berita yang berkategori BERITA /
LAPORAN /
LINTAS FLOBAMORA
dengan judul FKM FLOBAMORA Pecahkan Rekor MURI, Tarian Ja’I Massal,. Link URL: https://fkm-flobamora.blogspot.com/2013/02/fkm-flobamora-pecahkan-rekor-muri.html. Terima kasih!
Category: BERITA, LAPORAN, LINTAS FLOBAMORA