REGANG PASAR ONLINE

Administrator | 21.31 |


Oleh : 
Gabriel Felipe Didinong Say
Ketua Departemen Penanganan Masalah Sosial, 
Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Flobamora
 (DPP-FKM FLOBAMORA)

Gabriel Felipe Didinong Say (Album Pribadi)
Dalam kata 'regang' (bahasa Sikka-NTT) nampak 'local genius' orang Sikka. Regang berarti 'bertemu', bisa juga berarti pasar. Pasar adalah tempat di mana terjadi pertemuan antara Penjual dan Pembeli. Dalam interaksi jual beli tersebut terjadi kesepakatan tentang barang dan harga.
Baik mari kita simak beberapa ahli di bidang ekonomi pernah yang pernah menjelaskan tentang definisi pasar. Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian pasar menurut para ahli:

Menurut William J. Stanton, memberi pengertian pasar adalah sekumpulan orang yang ingin meraih kepuasan dengan menggunakan uang untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut. 

Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian pasar adalah sejumlah pembeli aktual dan juga potensial dari sebuah produk atau jasa. Besarnya pasar tergantung pada jumlah orang yang punya kebutuhan dan mau melakukan transaksi. Banyak pemasar yang manganggap bahwa pembeli dan penjual adalah sebuah pasar, dimana pembeli akan menerima produk/ jasa yang diinginkan setelah melakukan pembayaran. Dan penjual akan mengirimkan produk/ jasa yang telah dibayar oleh si pembeli.

Pasar di Maumere

Konsep pasar di Maumere semula adalah pertukaran barang atau barter. Pelaut Bugis dan Bajau datang membawa ikan, parang, pisau, garam, senapang dan bubuk mesiu, kain dll bertukar dengan hewan ternak, candu, budak, dll dari pribumi setempat. Lama kelamaan karena semakin ramai maka pasar membutuhkan tempat atau lahan khusus untuk bertukaran atau kemudian berjual beli.

Lahan pasar awal di Maumere adalah sebidang tanah lapang dengan beberapa pohon besar. Pohon besar rimbun seperti pohon rimba (bao) selain untuk tempat berteduh juga untuk mata jaran, wawi dan widin yang ingin dijual orang orang dari Wolet. Pada pohon-pohon bao itu orang Brai yang datang dengan rombongan berkuda hendak menjual moke juga biasa menggantungkan bambu bambu berisi tuak. Sementara di bidang tanah lapang mama mama dari Nelle Koting dan Nita menghamparkan dagangannya seperti siri pinang, somu dagalais dan lain lain. Di sudut sudut tertentu tanah lapang itu orang Bajo menjajakan ikan kering atau ikan basah dan garam.

Sekitar tahun 1950 an Raja Sikka Don Thomas da Silva mulai mengembangkan kota Maumere di seputaran Kotabaru. Maka dibangunlah Kantor pemerintahan, rumah pegawai, tangsi polisi, rumah penjara, dan lain lain termasuk beberapa los di depan tangsi polisi sebagai pasar Maumere. Sungguh ramai pasar itu. Terutama saat hari pasar yaitu hari Selasa. Ekonomi masyarakat Maumere tumbuh dan semakin bergeliat. Apalagi setelah muncul aturan agar para pedagang Tionghoa tidak boleh membuka toko di tingkat kecamatan tetapi harus berusaha di Kota Maumere. Di masa Bupati Alm. Lourens Say pada tahun 1967, pasar yang dibangun oleh Raja Thomas dilengkapi dengan kios-kios di seputaran pasar tersebut sehingga menjadi kompleks pasar yang ramai sekali. 

Gempa berskala 7 richter pada tahun 1992 meluluhlantakan lingkaran kios dan pasar itu, sehingga perlu dibangun baru. Kemudian hari di masa bupati Alex Longginus di Maumere ada dibangun lagi pasar baru yang dikenal sebagai Pasar Alok di sekitar barat kota Maumere. Pasar yang konon diwarnai oleh kontroversi anggaran. Selain pasar pasar tersebut di atas, di Kota Maumere juga terdapat beberapa lokasi pasar 'dadakan' atau darurat seperti 'pasar ikan' di seputaran tempat pendaratan ikan di belakang Toko Nita yang ramai dibicarakan belakangan ini.

Pasar Online hari ini

Di Jakarta saya tinggal di seberang Mall Manggadua Square di kawasan Jakarta Utara. Saat awal launching dan tahun-tahun pertama beroperasi sekitar 1997 mall ini sungguh ramai penuh sesak dikunjungi masyarakat untuk berbelanja, wisata kuliner, cuci mata, dll. Namun hari ini mall ini relatif menjadi sepi...banyak ruang kosong dan alih fungsi. Ada beberapa sebab. Namun yang paling utama adalah akibat perubahan teknologi komunikasi. Sekarang ini orang lebih suka belanja online daripada berdesakan di pasar. Hemat, simpel, efisien dan lebih murah.

Pemasaran online adalah praktik memanfaatkan saluran berbasis web untuk menyebarkan pesan tentang merek, produk, atau layanan perusahaan kepada calon pelanggannya. Metode dan teknik yang digunakan untuk pemasaran online termasuk email, media sosial, periklanan tampilan, optimisasi mesin pencari, dan banyak lagi. Tujuan pemasaran adalah untuk menjangkau calon pelanggan melalui saluran di mana mereka menghabiskan waktu untuk membaca, mencari, berbelanja, atau bersosialisasi secara online.

Adopsi Internet yang meluas untuk bisnis dan penggunaan pribadi telah menghasilkan banyak saluran baru untuk keterlibatan periklanan dan pemasaran, termasuk yang disebutkan di atas. Ada juga banyak manfaat dan tantangan yang melekat pada pemasaran online, yang menggunakan media digital terutama untuk menarik, melibatkan, dan mengkonversi pengunjung virtual ke pelanggan.
Pemasaran online berbeda dari pemasaran tradisional, yang secara historis mencakup media seperti iklan cetak, billboard, televisi, dan radio.

Tulisan sederhana ini selain sebagai bahan bacaan juga menjadi spirit awal untuk pembisnis muda untuk melakukan jualan maupun toko online. Atau bisa juga kita sebut sebagai lapak online. Nantinya ini kita gunakan sebagai tempat jualan online atau berpromosi di internet.
Kalau kita flashback ke langkah sebelumnya, kita harus memutuskan produk-jasa apa yang mau kita jual. Bahasa mudahnya, apa yang mau kita tawarkan kepada pelanggan. Nah, jika sudah ketemu, selanjutnya kita harus mempromosikan supaya orang lain tahu, dan menjualnya agar kita mendapatkan penghasilan. Untuk itu, kita membutuhan sarana, atau dengan kata lain tempat untuk berjualan.

Salah satu benefit menjalankan bisnis lewat internet, kita tidak harus menggunakan tempat secara fisik, seperti bangunan toko, bangunan ruko, atau gedung yang besar. 
“Tempat” dalam hal ini bisa kita alihkan ke suatu bentuk “tempat digital” yang bisa diakses secara online melalui internet. Tempat itu bisa berbentuk website, toko online, media sosial, maupun situs marketplace. Karena kita hendak memanfaatkan media internet atau berjualan via online.

Mengakhiri tulisan singkat ini barangkali bisa pula menjadi permenungan untuk penyelenggara daerah, bagaimana nasib pasar tradisional kita seperti pasar-pasar di maumere dalam menghadapi perkembangan rengang online yang akan berkembang pesat parasite hingga ke pelosok/pedalaman desa ataupun kampong yang paling terisolir sekalipun.

Category: