Elektrifikasi di NTT masih terendah di Indonesia
PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN)(Persero) menargetkan tahun 2019 ini tiga pembangkit listrik beroperasi di
Nusa Tenggara Timur. Ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah
tersebut yang masih sangat rendah, yaitu 61,90%. Pembangkit tersebut antara
lain Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere, dengan kapasitas 40
megawatt (MW). Selain itu, PLTMG Peaker Kupang, dengan kapasitas 40 MW, dan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria, dengan kapasitas 30 MW.
"Doakan bisa beroperasi tahun
ini," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa
Tenggara PLN Djoko Rahardjo Abumanan, dari data yang didapatkan.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Noor Arifin Muhammad mengatakan saat
ini elektrifikasi di NTT memang yang terendah di Indonesia. Penyebabnya adalah
belum ada pembangkit yang terbangun di sana karena kontur tanah yang keras.
Agar masyarakat bisa tetap menikmati listrik, PLN dan Direktorat Jenderal
Energi Baru Terbarukan dan konservasi Energi (EBTKE) telah berkoordinasi untuk
menyalurkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Tahun 2019 targetnya ada 98.481
LTSHE yang disalurkan kepada masyarakat NTT. Target penyaluran lampu itu
menurun dibandingkan pada tahun lalu sebesar 172.996 LTSHE. Alasannya, karena
adanya pembangkit PLN yang akan beroperasi tahun ini. "Ada pembangkit PLN
yang kapasitas jauh lebih besar," kata Arifin. Tidak hanya tahun ini, pada
2017, Ditjen EBTKE juga menyalurkan 79.556 LTSHE. Kemudian, pada 2018 172.996
LTSHE.
Bila dibandingkan dnegan daerah Indonesia Timur
lainnya sudah mencapai di atas 90%. Di Papua sudah 90,47%, Papua Barat 99,99%,
Maluku Utara 99,99%, Maluku 90,28%. Di Pulau Sulawesi, elektrifikasi pun sudah
di atas 90%, kecuali Gorontalo 87,76%, dan Sulawesi Utara 89,58%. Akan tetapi,
Sulawesi Utara 96,98%, Sulawesi Tengah 91,52%, Sulawesi Barat 99,99%, Sulawesi
Selatan 99,99%,. Secara total, rasio elektrifikasi pada 2018 telah mencapai
98,3%, atau telah melebihi target yaitu sebesar 97,5%. Harapannya, tahun 2019
rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9%. Kemudian, Nusa Tenggara Barat (NTB)
89,10%, Bali 99,99%, Kalimantan Utara 84,30%, Kalimantan Timur, 99,99%,
Kalimantan Barat 87,28%, Kalimantan Tengah 84,27%, Kalimantan Selatan 95,96%.
Sedangkan, wilayah Jawa Timur 93,78%, Yogyakarta 99,99%, Jawa Tengah 98,38%,
Jawa Barat 99,99%, Banten 99,99%, Jakarta 99,99%. Sementara itu, wilayah
Lampung 95,78%, Sumatera Selatan 91,38%, Bangka Belitung 99,99%, Bengkulu
99,76%, Jambi 97,39%, Sumatera Barat 91,83%, Riau 99,00%, Kepulauan Riau
88,47%, Sumatera Utara 99,99%, Aceh 99,18%.
Anda baru saja membaca berita yang berkategori ANALISIS /
SUMBER DAYA ENERGI
dengan judul Elektrifikasi di NTT masih terendah di Indonesia. Link URL: https://fkm-flobamora.blogspot.com/2019/07/elektrifikasi-di-ntt-masih-terendah-di.html. Terima kasih!
Category: ANALISIS, SUMBER DAYA ENERGI